Pengusaha waralaba (franchise) lokal diminta terus meningkatkan daya saing. Apalagi 2015 mendatang akan berlaku pasar tunggal ASEAN yang semakin membuka peluang masuknya barang dan jasa dari sesama negara di Asia Tenggara. ’’Adanya ASEAN Economic Community (AEC) semakin membuka peluang waralaba asing untuk masuk ke pasar lokal. Sementara, waralaba lokal mau tidak mau harus bersaing dengan mereka yang notabene sudah mapan dalam pengelolaan manajemen,’’ tutur Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar saat membuka Info Franchise and Business Concept Expo Semarang 2014 di Gedung Wanita Jalan Sriwijaya, kemarin.
Ia menekankan pentingnya keberadaan tim manajemen dalam bisnis waralaba. Menurutnya, harus ada tim yang mengurus produk, pemasaran, dan pengembangan usaha agar waralaba tersebut semakin berkembang dan berdaya saing. ’’Merek-merek yang mapan biasanya mempunyai tim manajemen yang kuat,’’ ujarnya.
Tim tersebut, kata dia, bertugas memantau keseluruhan gerai, mulai distribusi, operasional usaha, hingga standardisasi produk dan layanan. Bisnis waralaba pada prinsipnya adalah bisnis jaringan sehingga mutlak dilakukan upaya membangun komunikasi secara berkala dengan mitra.
Sulit Ditiru
Pelaku bisnis waralaba harus memiliki keunikan atau ciri khas dalam usahanya yang sulit ditiru oleh pesaing. Ciri khas itulah yang membedakan waralaba dengan peluang usaha lainnya. Dia mencontohkan adanya waralaba binatu yang memiliki piranti khusus penyemprot busa sehingga proses pencucian dan pengeringan lebih cepat. Piranti khusus tersebut sulit ditiru. Menurut Anang, ini adalah contoh ciri khas yang seharusnya dimiliki waralaba agar bertahan dan terus berkembang.
Dikatakan, bisnis franchise di Indonesia hingga saat ini masih didominasi oleh asing. Alasannya, jumlah waralaba lokal baru sekitar 100 perusahaan dari 2.100 usaha waralaba. Sementara waralaba asing jumlahnya menyentuh 350 perusahaan dan cenderung lebih mapan secara bisnis.
Menurut dia, potensi bisnis franchise di Semarang relatif bagus. Banyak investor yang berniat menanamkan modalnya berbisnis waralaba. Bahkan, ada beberapa peluang usaha franchise yang mengusung konsep usaha warung modern. Seperti yang dilakukan PT Micromart Indonesia Kencana asal Semarang. (K14-87)